Senin, 03 Januari 2011
MINTA TUHAN BERADA DI PIHAKMU
Jika Tuhan dipihak kita, siapa lawan kita? Ayat dalam kitab Roma ini menjadi kekuatan mendasar bagi setiap orang percaya kepada Kristus. Badai pergumulan hidup datang silih berganti, dan itu tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Kedatangan Kristus ke dunia adalah wujud kasih Allah yang terbesar (Yoh. 3:16), dan penggenapan nubuat oleh para nabi merupakan jalan yang pasti bagi umat manusia bahwa tidak ada alasan bagi orang percaya untuk takut kepada Iblis yang membawa kerusakan moral di dunia.
Sering orang bertanya, seberapa jauh kita mempertahankan iman percaya kita kepada Kristus jikalau kita sendiri sering dirundung masalah? Mungkin jawabannya tidak selalu menyalahkan Tuhan, karena Dia tidak pernah salah. Ayub tidak pernah menyalahkan Allah terhadap apa yang terjadi dalam hidupnya dan keluarga. Alangkah baiknya setiap diri mengoreksi dengan baik apakah sudah berjalan dengan benar dihadapan Tuhan. Ironis memang, disaat kita berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan seolah-olah Dia semakin jauh, tetapi ternyata tidak, kadang pemahaman dan motivasi kita mengikuti Dialah yang salah. Sering manusia memiliki banyak kepentingan untuk dekat dengan Tuhan misalnya ingin mendapatkan berkat atau kesejahteraan fisik semata, bukan yang esensi yaitu keselamatan.
Ayub dengan sabar dan taat merendahkan diri kepada Tuhan ditengah musibah hebat yang menimpanya. Pada akhirnya Tuhan memperhitungkan itu, dan mengembalikan seluruh haknya yang hilang dengan berkali lipat.
Jika Tuhan di pihak kita memang tidak ada yang bisa menghalangi, sekalipun Iblis berusaha keras menggoda.