Jumat, 02 November 2007

PENTAKOSTALISME

Latar Belakang Sejarah

Secara umum diakui bahwa Pentakostalisme memiliki akar dalam suatu gabungan dari “Black Christianity” dengan pergerakan “Holines” sekitar abad ke 20. John Wesly telah menetapkan sebuah perbedaan antara orang-orang percaya biasa (ordinary) dan mereka yang sudah dikuduskan dengan pengalaman kedua setelah pertobatan.1 Pandangannya disebarkan oleh sejumlah orang Amerika yang aktif dalam mencari hak-hak bagi masyarakat kulit hitam. Mereka meyakinkan bahwa “kuasa Roh Kudus” diperlukan bukan hanya untuk memenangkan orang bagi Kristus, melainkan juga untuk mengoreksi masalah sosial, ekonomi dan politik.

Awal dari “hujan akhir.”

Tahun 1900, Charles Parham, seorang Metodist, pendiri Sekolah Alkitab Bethel di Topeka, Kansas memberikan pengajaran kepada para siswanya dengan mempelajari Kitab Kisah Para Rasul 2 (tanda pengalaman Roh Kudus) untuk menerima berkat “hujan akhir.” Pada tahun 1901, salah seorang muridnya, Agnes Ozman, menerima baptisan dengan pengalaman bahasa lidah, yakni bahasa Cina; dan selama tiga hari tidak bisa berbahasa Inggris. Yang penting dalam peristiwa di Topeka ini adalah bahwa untuk pertama kali konsep dibaptis (dipenuhi) dengan Roh Kudus dihubungkan dengan tanda berbahasa lidah. Parham percaya bahwa kelompoknya telah mengalami pencurahan “hujan akhir” dan akibatnya, dia secara antusias memproklamirkan pergerakan baru ini, meskipun pada akhirnya mendapatkan kritikan dari gereja sekitarnya.

Tahun 1903, Parham mengadakan pelayanan kesembuhan di Galena, Kansas, dan selama tiga bulan, lebih dari seribu orang disembuhkan dan kurang lebih delapan ratus orang menerima Kristus. Sampai pada musim dingin tahun 1905, di Texas sendiri telah terdapat orang percaya Pentakostal sekitar 25000 orang dan kira-kira 60 orang pendeta.
Tahun 1905, Parham mendirikan sekolah Alkitab baru di Houston. Salah satu muridnya William J. Seymour menyampaikan khotbah dalam Kis. 2:4 dan menyatakan bahwa barangsiapa yang tidak berbahasa lidah bukanlah dibaptis Roh Kudus, dan dia dikeluarkan karena pernyataan itu.
Tahun 1906, Seymour mulai mengadakan pertemuan di rumah-rumah dan pada tanggal 9 April, “api turun” dan banyak orang termasuk Seymour sendiri menerima berkat Pentakosta. Selama tiga hari tiga malam mereka bersorak-sorak dan memuji Tuhan. Akhirnya dia menyewa gudang di 312 Azusa Street yang diyakini oleh banyak aliran Pentakosta sebagai tempat kelahiran pergerakan ini.

Penyebaran Pentakostalisme

Melalui Amerika
G. B. Cashwell, seorang penginjil dari Carolina Utara mengalami pengalaman Pentakostal pada November tahun 1906 dan menyebarkan pengalaman ini kepada para pelayan di gereja Pentakosta lokal dan gereja Free-Will Baptis. Dari sini Cashwell bergerak ke Georgia, Alabama dan Tennessee. Seorang yang bernama AJ. Tomlinson menerima baptisan ini.
Charles H. Mason, dari Memphis, menerima baptisan Roh Kudus dan kembali ke Tennessee dan meskipun ditanggapi dingin oleh gerejanya, tetapi pada akhirnya pertumbuhan gereja sampai hari ini merupakan denominasi kulit hitam yang terbesar di Amerika.
Tahun 1914, Assemblies of God, denominasi kulit putih Pentakostal, didirikan oleh Eudorus Bell, Howard Goss, Daniel Opperman, A.P. Collins dan Mack Pinson.
Kanada
Robert E. McAlister, seorang mahasiswa alkitab dari Ontario dibaptis Roh Kudus di California dan kembali ke Kanada untuk menyebarkan pesan Pentakosta.
Tahun 1919 gereja Pentakosta Kanada bagian Barat mengadakan pertemuan di Moose Jaw dan dibawah pengaruh dari para penginjil Assemblies of God Amerika Serikat, membentuk Dewan Assmeblies of God, Distrik Canada bagian Barat, yang kemudian bersatu dengan gereja Pentakosta Kanada bagian Timur pada tahun 1921. Sampai pada hari ini kelompok Pentakosta ini merupakan yang terbesar di Kanada.

Eropa
Kecuali Belanda dan Italia, negara Eropa mendapatkan pesan Pentakosta dari Norwegia. Di Belanda, Gerrit dan Wilhelmina Polman dibaptis Roh Kudus tahun 1907 setelah membaca sebuah majalah Pentakosta. Orang-orang Pentakosta Amerika-Italia menyebarkan berita itu ke Italia tahun 1908. Kegiatan Pentakosta diharmonisasikan melalui formasi dari Dewan Pentakosta Internasional tahun 1912. Dewan ini merupakan suatu sumber persekutuan yang hangat tetapi bubar pada awal PD I, tahun 1914.

Amerika Latin
Willliam Hoover, misionaris Metodis dari Chili, yakin akan fenomena berbahasa lidah, bersama dengan kelompoknya setuju untuk berdoa setiap jam 5 sore sampai sesuatu terjadi. Dan hasilnya, kebangunan rohani mulai, dan segera menyebar ke gereja-gereja lainnya. Tahun 1909, mereka mendirikan gereja Pentakosta Metodis. Gereja-gereja Metodis Chili mulai berkurang dan gereja Pentakosta Metodis merupakan kelompok terbesar di negara ini. Kegerakan Pentakosta dibawa oleh misionaris dari Amerika Serikat, Kanada dan Skandinavia ke Brazil, Venezuela dan Hindia Barat. Sampai hari ini negara-negara Latin telah memiliki kehadiran Pentakosta yang kuat.

Afrika
John G. Lake dan Thomas Hezmalhalch mengadakan ibadah pada gereja Afrika Selatan (Johannesburg) awal tahun 1909. Banyak orang mengalami baptisan Roh Kudus. Pada waktu yang sama seorang Kanada, Charles Chawner mengadakan misi ke masyarakat Zulu.
Tahun 1914, di Afrika Tengah, William F. Burton dan James Salter dari Pentakosta Inggris mendirikan Asosiasi Evangelistik Kongo. Terdapat banyak kisah di Afrika Tengah seperti Pastor Benson dengan gereja bertempat duduk 20.000 di Benin, Nigeria dan anggota jemaat Pastor William Kamuyi yang berjumlah 56000 orang.

Negara Tirai Besi
Ivan Varonaev pendeta gereja Baptis Rusia yang emigrasi ke USA tahun 1912 membawa Pentakostalisme ke negara-negara komunis di Eropa. Tanun 1919, dia menerima baptisan Roh Kudus dengan bahasa lidah atas desakan istri dan putrinya.
Tahun 1920 di Bulgaria selama lima bulan dia mendirikan 20 gereja Pentakosta dan pendiri gereja Pentakosta Soviet pertama. Antara tahun 1920 dan 1929, dia mengunjungi Rusia, Polandia dan Bulgaria dan memimpin kurang lebih 350 kongregasi. Dan setelah dieksekusi tahun 1943, diperkirakan hingga kini anggota jemaat Pentakosta di Uni Soviet sudah mencapai 600.000 orang.

Asia
Awal tahun 1906, Pentakostalisme masuk ke India dibawah kepemimpinan Pandita Ramabi; dan diperkirakan sebagai hasil dari kebangungan rohani di Azusa Street.
Tahun 1908, para misionaris kurang berhasil dalam misinya ke Cina, Jepang dan India. Diantara perintis ini ada yang bernama Robert dan Aimee Semple yang mana pada tahun 1907, pergi dari Kanada menuju Hongkong dengan beberapa jemaat Pentakosta. 20 tahun kemudian Aimee Semple McPherson mendirikan gereja Foursquare Gospel di Shanghai.
Tahun 1912, W.W. Simpson misionaris di Taochow, Propinsi Kansu, mengalami karunia berbahasa lidah. Kemudian istri, keluarga dan bersama anggota misi berjumlah 100 orang mengalami hal yang sama. Kemudian setelah bergabung dengan Assemblies of God (USA), berdirilah 50 gereja dengan anggota 3000 orang. Orang-orang Asia telah membuktikan kekuatan dari karya Roh Kudus.
Paul Y. Cho di Korea Selatan pekerjaan Roh Kudus berkembang pesat. Di Seoul anggota jemaatnya hampir lebih setengah juta orang.
Groesbeck dan Van Claveren, dua misionaris dari Amerika, memperkenalkan ajaran Pentakosta pertama kalinya di Indonesia ketika mereka mendarat di Bali tahun 1921. Mereka dikirim oleh “Bethel Temple Inc.” di Seatle. Saat pengutusan mereka ke Indonesia ditandai dengan mujizat Allah. Seorang janda yang mengidap penyakit tumor disembuhkan secara ajaib. Akhirnya ia mempersembahkan korban untuk ongkos perjalanan misionaris itu ke Indonesia.2

Tingkat Dunia
Tahun 1949, Konferensi Pentakosta Dunia diadakan di Paris. Sasaran dan tujuan dari Konferensi itu antara lain:
Mendukung persekutuan dan memfasilitasi koordinasi usaha antara orang-orang percaya Pentakostal di seluruh dunia.
Mendemonstrasikan kepada dunia esensi kesatuan dari orang-orang percaya yang dibaptis Roh Kudus, menggenapi doa Tuhan Yesus Kristus bahwa mereka semua adalah satu.
Bekerja sama dalam suatu usaha untuk meresponi amanat yang tidak pernah berubah dari Tuhan Yesus untuk membawa berita itu kepada bangsa-bangsa.
Menyebarkan dan memelihara kemurnian persekutuan yang alkitabiah, melalui doa dan belajar Alkitab.
Menjunjung tinggi dan memelihara kebenaran-kebenaran Pentakosta (Luk. 1:1).

Ringkasan Doktrinal

Otoritas.
Kadang-kadang orang-orang Pentakosta menyatakan dirinya sebagai ahli Alkitab yang taat; tidak ada pengakuan iman (credo) kecuali Alkitab. Sering biblika tidak dikombinasikan dengan sejarah dan kritik Alkitab, tetapi menyajikan fundametalisme yang tidak direfleksikan. Dalam prakteknya, banyak juga orang-orang Pentakosta memiliki konsep wibawa yang subjektif dan melalui pengalaman. “Tuhan berbicara kepada saya”, adalah cara pernyataan yang sudah umum. Dan doa-doa “perkataan iman” sering menjadi pengilhaman mereka yang menjadi setaraf dengan Kitab Suci. Nubuatan adalah menjadi aspek yang tinggi dan biasa dalam ibadah Pentakosta.

Doktrin Allah.
Kebanyakan kaum Pentakostal berpegang pada doktrin Trinitas ortodoks tradisional, sebagaimana yang ditetapkan oleh pengakuan sejarah. Tetapi beberapa tahuan kemudian, pergerakan ini ditimpa oleh sebuah kontroversi yang terjadi menyangkut Trinitas, ketika Frank Ewarf dan G.A. Cook, menyatakan bahwa baptisan dalam nama Trinitas (Mat. 28:19), merupakan cara yang invalid. Baptisan yang disetujui hanya dalam nama Yesus saja; dan inilah yang menjadi kedudukan utama dalam Pentakostalisme. Tetapi segera kaum pemimpin Pentakostal, setelah menyelidiki Kitab Suci, melihat bahwa pengajaran ini tidak didukung oleh Firman Allah, dan kemudian tidak diakui lagi.
Ada tiga kelompok Pentakosta yang mengikuti cara ini yaitu “The United Pentecostal Church (Kanada dan USA), The (Black) Pentecostal Assemblies of the World dan The Apostolic Church of Pentecost (Kanada)”. Alasannya bahwa Allah bukan tiga tetapi satu yaitu Yesus Kristus. Mereka percaya bahwa siapa yang menyembah Trinitas adalah Tri-teistis.

Keselamatan dan hidup Kekristenan.
Orang-orang Pentakosta percaya bahwa kelahiran baru adalah hasil dari pengalaman pertobatan yang diterima melalui kasih karunia Allah dalam Kristus. Kelahiran baru merupakan langkah pertama yang harus diikuti dengan pengudusan. Langkah selanjutnya adalah baptisan Roh Kudus yang harus diikuti dengan berbahasa lidah. Tetapi kemudian fungsi baptisan Roh Kudus bergeser kepada perlengkapan untuk pelayanan. Selanjutnya, orang-orang Pentakosta juga percaya akan kemurtadan. Setiap orang yang tidak mengakui dosa adalah sesat. Orang Kristen yang berdosa akan tetap dalam anugerah jikalau diikuti dengan pengakuan dan pengampunan, dan dapat terjadi berulang kali.

Manusia dan dosa.
Golongan Pentakosta percaya bahwa manusia diciptakan segambar dengan Allah, berjalan dalam kekudusan dan suci menghadap Tuhan, maka kejatuhan dalam dosa merupakan ikatan setan. Kaum Pentakostal mengikuti ajaran John Wesley yang membedakan pelanggaran tidak disengaja dari dosa, yang tidak disadari dan yang dikehendaki. Yang dikehendaki merupakan dosa yang membawa manusia dibawah kutukan.

Karunia-Karunia roh.
Golongan Pentakosta percaya bahwa karunia-karunia dalam 1 Kor. 12:8-10 berlaku sampai hari ini. Baptisan Roh Kudus menggerakkan karunia-karunia ini dalam orang-orang percaya, antara lain
.
Berbahasa lidah menduduki posisi utama dan merupakan tanda yang penting dari baptisan Roh Kudus, dalam 1 Kor. 12:30, ini diberikan kepada siapa Roh kehendaki
Karunia untuk menafsirkan bahasa roh pada Pentakosta mula-mula, dimana para pemimpin mengingatkan umatnya yang menentang penafsiran sebagai sebuah tuntunan Allah. Bahasa lidah bagi mereka adalah sungguh-sungguh doa. Berbeda dengan masa kini yang merupakan penegasan akan firman Allah kepada individu atau kelompok.
Karunia nubuat secara umum diyakini sebagai peringatan, pertumbuhan rohani, nasihat, kepada individu atau kelompok.
Karunia kesembuhan terhadap berbagai penyakit yang diyakini juga akibat dari kejatuhan dalam dosa dan juga akibat dari kuasa roh-roh jahat. Oleh sebab itu kaum Pentakosta sering melawan kuasa roh-roh jahat “dalam nama Yesus” (Mrk. 16:17).

Eskatologi
Berita yang dikumandangkan oleh kaum Pentakosta dalam setiap dekade adalah “Yesus datang segera!” Eskatologi ditekankan lebih kuat daripada kebanyakan gereja-gereja lainnya. Kebanyakan gereja Pentakosta adalah premillenial, pengangkatan gereja sebelum masa kesengsaraan.3

Kesimpulan
Dengan di latar belakangi beberapa alasan seperti ketidakpuasan masalah sosial, ekonomi dan politik, pada masyarakat kulit hitam, maka Pentakostalisme hadir dengan keyakinan bahwa kuasa dalam Roh Kudus mampu untuk mengoreksi dan memperbaikinya ke arah yang lebih baik. Aliran ini juga muncul akibat kemerosotan semangat Metodis, sehingga perlu suatu “pengudusan” kembali seperti yang diajarkan oleh para pendahulu mereka.
Gerakan ini menyebar cepat dengan berbagai pengalaman baptisan Roh Kudus yang dialami oleh banyak orang dimulai dari Topeka, Kansas hingga sampai ke Asia. Hal ini menandakan bahwa Roh Kudus memiliki kuasa yang sungguh luar biasa untuk memperlengkapi berbagai pelayanan hamba Tuhan di muka bumi, sehingga mereka berani untuk bersaksi meskipun sering mendapat penolakan dari gereja lain.

Kisah Para Rasul Pasal 2 adalah pasal yang sangat terkenal di kalangan Pentakosta. Sejarah membuktikan bahwa kuasa Roh Kudus diyakini mampu memperlengkapi para pelayan Tuhan dalam pelayanan setelah mengalami baptisan Roh Kudus, yang pada akhirnya menghasilkan begitu banyak jiwa-jiwa yang mengalami pertumbuhan iman. Memang masih ditemukan beberapa kelemahan dalam aliran ini, oleh sebab itu, untuk menghindari ekses yang terjadi, maka sesungguhnya diperlukan pembenahan dalam praktek doktrin, antara lain, merekonstruksi lagi istilah “pengudusan”, tidak mengharuskan seseorang untuk berbahasa lidah, baptisan Roh Kudus ditujukan untuk memperlengkapi pelayanan dalam hal kuasa, bukan untuk pertobatan, dan kemudian lebih mengutamakan pemberitaan lewat kebenaran Firman Tuhan daripada pengalaman.

Sumber buku:

Smith, David L, A Handbook of Contemporary Theology. (Tracing Trends and Discerning Direction in Today’s Theological Landscape), Illinois : SP Pubiclation, 1992.
William W., Robert P., Menzies, Roh Kudus dan Kuasa. (Batam Centre : Gospel Press), 2005.
Talumewo, Steven H. Sejarah gerakan Pantekosta. (Yogyakarta : ANDI OFFSET).