Senin, 10 Desember 2007

DIMANAKAH SANG RAJA

Siapakah Orang Majus?

Yesus dilahirkan di kota Betlehem, sebuah kota kecil di sebelah selatan Yerusalem. Betlehem artinya ‘rumah roti’ dan disebut juga dengan nama ‘kota Daud’. Ketika Yesus lahir di kota ini, datanglah orang bijak dari Timur untuk menyatakan hormat mereka kepada-Nya. Nama Majus berasal dari suku bangsa Medi, warga di kekaisaran Persia. Fungsi orang Majus di tengah-tengah bangsa Persia sama seperti fungsi orang-orang Lewi di tengah-tengah bangsa Israel. Jadi orang Majus dianggap sebagai orang suci dan orang yang bijaksana. Para orang Majus juga mengetahui filsafat, ilmu kedokteran, ilmu alam, menafsirkan mimpi dan meramalkan hal-hal yang akan terjadi. Tetapi kadang mereka juga disebut dukun, dan pengusir setan (Kis. 13:6-8; 8:9-11).

Pada zaman dulu semua orang percaya kepada astrologi – bahkan sebagian orang pada masa kini – yang dapat menuturkan hal-hal yang akan terjadi melalui penafsiran tentang gerakan bintang-bintang. Mereka juga percaya bahwa nasib dari manusia sudah ditentukan oleh bintang dimana ia dilahirkan. Kalau pada suatu saat tiba-tiba muncul bintang yang sangat cemerlang, dan keteraturan alam semesta itu terganggu oleh suatu gejala yang aneh – kelihatannya Allah memakai cara ini – seolah-olah mengumumkan adanya sesuatu yang akan terjadi. Tidak diketahui bintang apa yang dilihat oleh para Majus, tetapi tugas mereka adalah memang mengamat-amati langit dan melihat apakah ada sesuatu yang cemerlang yang muncul di langit tersebut sebagai tanda lahirnya seorang raja yang besar di dunia ini. Mereka percaya ada yang dinamakan bintang Mesori, yang artinya lahirnya seorang pangeran.

Mengapa Raja Herodes Gelisah?

Rupanya raja Herodes pun memahami kedatangan para orang Majus tersebut, yaitu untuk mencari seorang raja. Herodes kuatir, takut bahwa akan ada seorang raja yang akan menyaingi kehebatannya. Herodes juga dikenal sebagai orang yang mempunyai sikap dan sifat yang sangat keras. Ia adalah seorang yang selalu curiga, sehingga dengan kecurigaannya maka dia suka membunuh orang. Ketika ia mendengar adanya seorang bayi yang telah lahir dan yang telah ditentukan untuk menjadi seorang raja, maka ia sangat terganggu. Ia memanggil para imam kepala dan para ahli Taurat. Ia bertanya kepada mereka, menurut Alkitab, dimana tempat kelahiran Raja yang dipilih Allah itu. Setelah itu ia menyuruh para orang bijak untuk mencari tempat kelahiran bayi itu, karena ia pun ingin datang dan menyembahnya, meskipun keinginan yang sebenarnya bukan untuk menyembah tetapi untuk membunuh.

Ini mengingatkan kita bahwa kasih tidak boleh pura-pura, kalau tidak ia berarti berbuat kejahatan (Rm. 12:9). Semua orang harus mencari Tuhan Yesus dengan motivasi untuk memuji dan menyembahNya, karena hanya Yesus yang layak dipuji dan disembah bukan para raja dan penguasa.

Betapa Berharga Persembahan Orang Majus !

Para orang Majus menanggapi perintah raja Herodes dengan baik, karena fokus mereka memang sebenarnya adalah untuk bertemu dengan bayi Yesus. Mereka terus mengikuti bintang terang di langit, dan ketika petunjuk sudah jelas, mereka masuk dan tanpa ragu-ragu langsung mempersembahkan barang-barang berharga;

Emas. Sudah menjadi tradisi disana bahwa tidak seorangpun yang dapat mendekati raja tanpa membawa persembahan. Emas sebagai logam mulia, merupakan persembahan yang cocok bagi seorang raja. Tetapi sekarang ini, penghormatan kita yang utama kepada Tuhan Yesus bukan materi tetapi hati Kristus yang mampu mengasihi Allah dan manusia dengan sungguh-sungguh. Karena nyatanya Yesus sendiri datang ke dunia bukan untuk memerintah dunia secara politik dalam materi yang berkelimpahan, tetapi memerintah dengan kekuatan senjata kasih, bahkan Dia memerintah bukan duduk di takhta istana, tetapi dari atas kayu salib.
Kemenyan. Biasanya kemenyan adalah pemberian untuk seorang imam. Di Bait Allah, di dalam upacara ibadah, terdapat bau yang harum dari kemenyan untuk melengkapi seluruh ibadah. Yesus adalah Imam Besar. Kata ‘imam’ dalam bahasa Latin, pontifek, artinya pembangun jembatan. Jadi Yesuslah Perantara atau sebagai ‘jembatan’ kita menuju sorga bertemu dengan Bapa.
Mur. Mur adalah pemberian bagi seseorang yang akan mati. Mur dipakai untuk membalsem tubuh orang yang telah mati. Yesus datang ke dunia ini untuk mati karena dosa-dosa umat manusia. Tanpa kematian Yesus maka tidak ada keselamatan dunia.

Berkat yang Diterima Orang Majus

Berkat yang mereka terima bukan materi dari Yusuf dan Maria orang tua Yesus, tetapi melalui pertemuan dengan bayi Yesus sebagai Raja dan Tuhan, para orang Majus mendapatkan suka cita yang tidak seperti suka cita dunia berikan. Mereka pulang membawa damai sejahtera dari Tuhan Yesus. Hati mereka tulus ingin bertemu dengan Raja, dan sebagai bukti ketulusan mereka, lewat mimpi Allah memberitahukan mereka cara untuk pulang dan mereka mematuhi perintah Allah.

Sikap orang Majus juga merupakan teladan bagi orang percaya untuk meresponi kasih Bapa melalui hadirnya Sang Raja Tuhan Yesus di hati kita masing-masing dan dengan tulus memberkati orang lain melalui tindakan nyata, yaitu membantu orang lemah, membantu pekerjaan Tuhan lewat gereja berupa pekerjaan misi atau pembangunan dan perluasan gereja. MERRY X’MAS.